Perjuangan untuk menemukan keseimbangan antara mendapatkan nilai bagus, bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler, tetap aktif, memiliki pekerjaan paruh waktu, menjalani kehidupan sosial, dan masih memiliki waktu untuk menikmati kesenangan pribadi seperti media sosial atau Netflix bisa terasa mustahil.
Itulah mengapa manajemen waktu sangat penting — tidak hanya kamu akan sukses dan bahagia dalam mengejar tujuan, tetapi kamu juga akan menjaga kesehatan mental. Berikut tips manajemen waktu ala Harvard Business School yang bisa kamu tiru agar semua rencanamu tercapai!
Jangan sampai terkejut dengan tugas penting yang harus dikumpulkan dua hari lagi atau makan malam bersama keluarga pada malam yang sama ketika kamu merencanakan sesi belajar kelompok. Buatlah kalender untuk diri sendiri dengan semua tenggat waktu, ujian, acara sosial, dan komitmen waktu lainnya yang akan datang jauh-jauh hari agar kamu dapat melihat apa yang akan datang.
Setelah membuat kalender, berikan dirimu pengingat berkala untuk tetap pada jalur, seperti menyelesaikan panduan belajar sebelumnya atau menjadwalkan pertemuan untuk proyek kelompok. Mengetahui tenggat waktu itu penting; namun, tetap mengawasi tugas-tugas kecil yang terlibat dalam memenuhi tenggat waktu tersebut juga sama pentingnya. Kamu bisa mengatur alarm di ponsel, menuliskannya di perencana fisik, atau menambahkan peringatan ke kalender digital. Pengingat ini akan membantu mencegah hal-hal terlewat pada hari-hari yang sangat sibuk.
Setiap orang memiliki rutinitas harian yang berbeda dan unik, jadi pastikan jadwalmu sesuai untukmu. Setelah mempertimbangkan komitmen yang konsisten seperti kelas atau shift kerja, tambahkan sesi belajar, kegiatan ekstrakurikuler, pekerjaan rumah, dan urusan, serta pertemuan sosial. Pertimbangkan ritme pribadi. Jika kamu biasanya memulai hari dengan energi, rencanakan untuk belajar atau menyelesaikan pekerjaan rumah pada saat itu. Jika kamu cenderung merasa lesu di sore hari, berikan diri waktu untuk istirahat menonton TV tanpa rasa bersalah atau bertemu teman.
Terkadang, memang ada terlalu banyak yang harus dilakukan dengan waktu yang terlalu sedikit. Dalam situasi seperti ini, luangkan beberapa menit untuk mengevaluasi prioritas. Pertimbangkan tenggat waktu mana yang paling mendesak, serta seberapa banyak energi yang kamu miliki. Jika kamu bisa menyelesaikan tugas-tugas sederhana terlebih dahulu, coba selesaikan itu sebelum beralih ke tugas yang memerlukan banyak fokus. Ini dapat membantu mengurangi tekanan dengan menyelesaikan beberapa hal dari daftar tugas tanpa merasa terbebani terlalu awal.
Manajemen waktu bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan. Ini juga tentang memastikan bahwa kamu dapat memprioritaskan diri sendiri dan kesehatan mental. Secara konsisten menyertakan waktu untuk diri sendiri dalam jadwal membantu menjaga kesehatan mental dan keseimbangan hidup. Ini juga bisa bermanfaat untuk memiliki hal-hal yang dinantikan saat melewati periode stres.
Terkadang, keadaan yang tidak terduga akan muncul atau kamu mungkin tidak dapat menyelesaikan semua yang telah kamu rencanakan dalam satu hari. Bersabarlah dengan diri sendiri ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana. Saat menyusun kalender, jadwal, dan daftar prioritas, bersikaplah realistis tentang apa yang bisa kamu capai dan tambahkan waktu cadangan jika kamu tidak yakin. Manajemen waktu bukan hanya tentang mengikuti jadwal yang kaku—ini juga tentang memberikan ruang bagi perubahan.