Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menilai ekonomi syariah bisa menjadi jawaban atas ketimpangan ekonomi di Indonesia. Hal itu dimungkinkan karena sistem ekonomi syariah mampu melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

 “Untuk menjawab permasalahan tersebut maka diperlukan sistem ekonomi yang inklusif yang dapat secara aktif melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pergerakan perekonomian, yaitu ekonomi syariah,” ungkap Agus dalam Diskusi Panel “Peran Ekonomi Syariah dalam New Economic Stream Indonesia”. di kantor Bank Indonesia Jakarta, Senin (22 Juli).

Ketua Tim Pelaksana Program Studi S1 Ekonomi Syariah Universitas Pertanian Bogor, Irfan Syauqi Beik, SP, M. Sc.Ec juga berpendapat demikian. Menurutnya kebijakan ekonomi bagi petani yang dinilai tidak adil akibat pendekatan ekonomi konvensional yang tidak mau peduli dengan kondisi budaya petani menjadi salah satu alasan dibutuhkannya program studi ini. Praktik-praktik petani yang pada kenyataannya menganut syariat Islam seperti pembagian lima puluh lima puluh dan gaduhan (jenis pembagian proporsional lainnya) merupakan implementasi muzara'ah yang telah lama dikenal dalam Islam.

“Hal ini perlu dikelola melalui pendekatan ekonomi syariah untuk unsur keadilan. Pendekatan ekonomi konvensional pada dasarnya bersifat eksploitatif. Salah satu contoh, bank di daerah menginvestasikan dana dari petani di sektor besar dengan harapan besar keuntungan. Namun pendapatan petani tetap minim. Hal ini tentunya bertentangan dengan perkembangan pertanian karena masih ada celah,” jelasnya.

Melihat pentingnya Ekonomi Sharia dalam pembangunan ekonomi Indonesia, program studi ini tentu perlu kamu pertimbangkan. Secara garis besar, yang akan kamu pelajari adalah:

• Aqidah
• Fiqh
• Tafsir
• Perencanaan Ekonomi
• Manajemen Keuangan Islam
• Keuangan Perusahaan
• Statistik dan Ekonometrika
• Pasar dan Lembaga Keuangan Islam
• Manajemen Internasional

Kemampuan lulusan program studi ini akan berkembang dalam aspek:

• Mampu menjelaskan teori-teori dasar Ekonomi Islam baik Ekonomi Mikro Islam maupun Mikroekonomi Islam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan terkait dengan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
• Mampu menerapkan dan mengembangkan pemikiran kritis solusi masalah yang terkait dengan hukum Islam: Zakat, Ekonomi Pembangunan, Kebijakan Publik Islam, Keuangan Moneter dan Bisnis Islam, serta memiliki kemampuan analitik dan adaptasi dalam situasi apapun.
• Mampu mengambil solusi alternatif berdasarkan teori Islam dan menganalisis baik individu maupun kelompok.