*/?>

Memahami Metamorfosis

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 06 Oct 2022
Sumber gambar : TLNT
Sumber gambar : TLNT

Apa Itu Metamorfosis?

Metamorfosis adalah perubahan mencolok bentuk atau struktur pada mahluk hidup setelah menetas atau lahir. Perubahan fisik ini biasanya disertai dengan perubahan fisiologi, biokimia, dan perilaku organisme mahluk hidup tersebut. Proses metamorfosis diperlukan untuk kematangan seksual mahluk hidup. Anggota pra-metamorfosis dari spesies yang membutuhkan proses ini biasanya tidak dapat kawin atau bereproduksi sampai metamorfosisnya terjadi.

Jenis Metamorfosis

Salah satu mahluk hidup yang mengalami proses metamorfosis adalah serangga. Karena proses metamorfosis tidak sama pada semua serangga, akan lebih mudah untuk mengelompokkannya ke dalam kategori sesuai dengan pola perubahan strukturalnya: ametabola, hemimetabola, dan holometabola.

  • Amebola: Ada peningkatan bertahap dalam ukuran serangga muda sampai dimensi serangga dewasa tercapai. Perkembangan semacam ini terjadi pada silverfish, springtail, dan serangga primitif lainnya.
  • Hemimetabola: Siklus hidup hemimetabola terdiri dari telur, nimfa, dan serangga dewasa. Nimfa menyerupai serangga dewasa dalam bentuk dan kebiasaan makan, namun berbeda dalam ukuran, proporsi tubuh, dan pola warna. Metamorfosis hemimetabola merupakan perubahan pada serangga secara bertahap namun tak sempurna. Contohnya pada belalang dan rayap.
  • Holometabola: Siklus hidup serangga pada kategori terakhir ada empat tahap: telur, larva, pupa, dan serangga dewasa. Larva sangat berbeda dari serangga dewasa: tidak bersayap, dan bentuk serta kebiasaannya lebih cocok untuk pertumbuhan daripada reproduksi. Larva akan mengalami transformasi di mana sayap muncul, organ dan jaringan larva dipecah, dan struktur dewasa dikembangkan. Bentuk metamorfosis sempurna ini terjadi pada kumbang, kupu-kupu dan lalat.

Keuntungan Metamorfosis

Selain membantu mahluk hidup sampai pada tahap reproduksi, metamorfosis juga penting untuk beberapa alasan lainnya, misal untuk pergi dari habitat yang tidak bisa ditinggali. Beberapa spesies akan tetap menjadi larva selama kondisi hidupnya baik. Jika tempat tinggalnya aman, beberapa spesies mungkin dapat bertahan dalam bentuk larva selama bertahun-tahun. Namun, saat terancam bahaya, tubuh hewan melepaskan sejumlah hormon tiroid yang memicu transisi ke masa dewasa.

Alasan lainnya adalah siklus metamorfosis dapat mengurangi kompetisi di alam, sebab makanan spesies pra-metamorfosis biasanya berbeda dari makanan serangga dewasa. Hal ini menyebabkan kemungkinan hidup yang lebih panjang untuk spesies ini. Tidak perlu ada yang dikorbankan dalam hal membagi makanan. Bisa dianggap, ulat dan kupu-kupu sebagai dua jenis hewan yang berbeda, walaupun sama.