*/?>

G20: Sejarah, Negara Partisipan dan Agendanya

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 16 Nov 2022
Sumber gambar : G20
Sumber gambar : G20

G20 baru saja berlangsung di Bali, Indonesia pada tanggal 15-16 November 2022. Jika ditotal, sudah ada 17 kali KTT G20 yang dilaksanakan di berbagai negara partisipan. Yang ke-18 akan diadakan di India pada 9-10 September 2023, menandakan bahwa pertemuan para pemimpin negara dunia yang membahas kemajuan ekonomi ini adalah agenda tahunan yang tak akan dilewatkan.

Meskipun selalu ada tiap tahunnya, tapi mungkin ada beberapa orang yang belum pernah mendengar istilah G20 ini. Kamu salah satunya? Yuk kita mengenal apa itu G20 secara sederhana dan singkat!

Sejarah Singkat G20

G20 adalah kelompok internasional yang awalnya didirikan pada tahun 1999 setelah krisis keuangan Asia sebagai forum bagi para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 19 negara dan Uni Eropa. Pada tahun 2008, di tengah krisis keuangan global, Presiden AS George W. Bush mengundang para pemimpin anggota G20 untuk mengoordinasikan tindakan guna menanggapi krisis. Sejak 2010 pertemuan diadakan setiap tahun dan negara tuan rumah berubah setiap tahun. G20 telah berkembang menjadi pertemuan puncak tahunan yang melibatkan Kepala Negara dan Pemerintahan. 

Kini, G20 adalah platform multilateral strategis yang menghubungkan ekonomi maju dan berkembang di dunia. G20 memegang peran strategis dalam mengamankan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi global di masa depan. Bersama-sama, anggota G20 mewakili lebih dari 80 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.

Anggota Resmi G20

  1. Argentina,
  2. Australia,
  3. Brasil,
  4. Kanada,
  5. Tiongkok,
  6. Prancis,
  7. Jerman,
  8. India,
  9. Indonesia,
  10. Italia,
  11. Jepang,
  12. Republik Korea,
  13. Meksiko,
  14. Rusia (suspended)
  15. Arab Saudi,
  16. Afrika Selatan,
  17. Türkiye,
  18. Inggris Raya,
  19. Amerika Serikat, dan
  20. Uni Eropa .

Agenda G20

G20 bukanlah lembaga permanen dengan kantor pusat, kantor, atau staf. Alih-alih, kepemimpinannya bergilir setiap tahun di antara para anggotanya, keputusannya dibuat berdasarkan konsensus, dan implementasi agendanya bergantung pada kemauan politik masing-masing negara.

Setiap tahun, para pemimpin anggota G20 bertemu untuk membahas terutama masalah ekonomi dan keuangan lalu mengoordinasikan kebijakan tentang beberapa masalah lain yang menjadi kepentingan bersama. G20 awalnya berfokus pada kebijakan ekonomi makro yang luas, tetapi telah memperluas cakupannya. Mari ambil contoh dari beberapa agenda yang dibahas pada pertemuan G20 di beberapa tahun belakangan.

  • KTT tahun 2016 di Tiongkok, di mana Presiden AS Barack Obama dan Presiden Tiongkok Xi Jinping secara resmi mengumumkan aksesi negara mereka ke Perjanjian Paris tentang iklim.
  • KTT 2017 di Jerman memperdebatkan bagaimana mengatur sebagian gencatan senjata di Suriah
  • KTT 2018 di Argentina berfokus pada pembangunan yang adil dan berkelanjutan, sementara KTT di Jerman membahas isu-isu termasuk korupsi, pencucian uang, dan suaka pajak internasional. 
  • KTT 2019 di Jepang membahas kerjasama di bidang inovasi, investasi, ekonomi global, lingkungan, ketenagakerjaan, pembangunan, dan kesehatan.
  • KTT 2020 dilakukan daring dan dipimpin oleh Arab Saudi. G20 tahun ini membahas pemberdayaan masyarakat, perlindungan bumi, hukum perbatasan dan ditutup dengan Arab Saudi yang meliris uang kertas peringatan 20 riyal untuk menandai kepresidenan G20
  • KTT 2021 di Italia membuahkan kesepakatan untuk membatalkan rezim tarif baja dan aluminium yang sempat diberlakukan oleh pemerintahan Trump pada 2018. Kesepakatan itu juga mengakhiri retaliatory tariffs atas barang-barang Amerika yang telah diberlakukan UE.
  • KTT 2022 di Indonesia membahas soal perang Ukraina-Rusia. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia dan pemimpin China Xi Jinping bersama-sama setuju bahwa Rusia tidak boleh menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Setiap pertemuan akan memiliki agendanya masing-masing, tergantung dari kondisi dunia saat itu. Itu artinya, bahasan akan bervariasi dan membahas hal-hal yang baru tiap kalinya.

SUMBER: