*/?>

Wisuda UGM, IPK Rata-rata Program Sarjana 3,49

Pendidikan
Reporter : Tempo.co, 24 Nov 2022
Rektor UGM periode 2022-2027 Ova Emilia (kiri) berbincang dengan Rektor UGM periode 2017-2022 Panut Mulyono (kedua kanan) saat Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor UGM periode 2022-2027 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Sleman, D.I Yogyakarta,
Rektor UGM periode 2022-2027 Ova Emilia (kiri) berbincang dengan Rektor UGM periode 2017-2022 Panut Mulyono (kedua kanan) saat Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor UGM periode 2022-2027 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Sleman, D.I Yogyakarta,

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mewisuda sebanyak 949 lulusan program sarjana dan diploma untuk hari pertama di Grha Sabha Pramana pada Rabu, 23 November 2022. Pada wisuda kali ini, terdapat wisudawan dari penerima beasiswa Bidik Misi atau Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) sebanyak 304 wisudawan.

Sementara wisudawan yang berasal dari daerah terdepan, terpencil, tertinggal (3T) sebanyak 8 orang wisudawan. Masa studi rata-rata lulusan program sarjana periode ini adalah 4 tahun 4 bulan dan waktu studi tercepat diraih oleh Savira Noor Febry dari program studi Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun. Sementara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan program sarjana adalah 3,49.

Baca juga:Mahasiswa UI Beri Bantuan ke Korban Gempa Cianjur, Ini yang Dilakukan

Rektor UGM Ova Emilia menyampaikan selamat kepada wisudawan yang telah berhasil meraih gelar akademis jenjang sarjana dan diploma di Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, gelar yang disandang tersebut bisa menjadi langkah awal bagi wisudawan untuk turut berkontribusi nyata dalam memajukan pembangunan bangsa.

“Selamat juga kepada para lulusan yang telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni Universitas Gadjah Mada. Jagalah nama baik dan rasa cinta terhadap almamater,” kata Ova pada pidato sambutannya di Grha Sabha Pramana UGM seperti dilansir dari laman UGM pada Kamis, 24 November 2022.

Dalam kesempatan itu, Rektor UGM menyampaikan baru-baru ini Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Di Forum G20 ini Indonesia berhasil mengajak anggota G20 menyerukan semangat perdamaian dan perang dihentikan, serta menghasilkan beberapa kesepakatan dari para pemimpin dunia sebagai solusi konkret untuk mengatasi krisis global.

“Pada pertemuan G20 tersebut, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa kondisi dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Dunia menghadapi tantangan ekonomi global serius, seperti halnya krisis pangan dan krisis energi, serta ancaman kesehatan dengan kehadiran pandemi,” kata Ova.

Apa yang disampaikan oleh Presiden tersebut menurut Ova menjadi pesan bagi perguruan tinggi untuk ikut berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai tantangan tersebut melalui kerja sama lintas disiplin ilmu dalam bidang riset dan teknologi serta mendorong pengembangan kualitas SDM lulusan perguruan tinggi.

“Kami percaya, bahwa dengan membangun kerja sama lintas disiplin ilmu, membuka ruang dialog, membangun pola pikir baru yang berorientasi pada penyelesaian masalah bangsa, akan membuat ilmu pengetahuan dan kompetensi para wisudawan wisudawati berdampak bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Di hadapan para wisudawan, Ova berpesan bahwa mereka adalah lulusan tangguh yang ditempa di era penuh tantangan dan ketahanan belajar dalam situasi krisis. “Saya percaya bahwa generasi yang terlahir di masa sulit akan memiliki daya tahan, kemandirian, kreativitas, serta kapasitas unggul,” pesannya.

Wakil wisudawan dari program sarjana Fakultas Psikologi UGM Winnie menuturkan pencapaian gelar yang ia dapatkan bersama rekan wisudawan lainnya merupakan buah dari hasil didikan para pendidik dan dukungan kedua orang tua. “Semoga kami terus terdorong membalas jasa tak terhingga bapak ibu lakukan untuk kami,” katanya.

Bagi Winnie, prosesi wisuda ini merupakan jalan panjang bagi wisudawan untuk terjun ke dunia kerja dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.

CEO Saraswanti Group, Hari Hardono, selaku perwakilan dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dalam sambutannya mengatakan para wisudawan merupakan lulusan yang sudah dianggap ahli di bidangnya terutama dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi.

Namun demikian, di tengah  era disrupsi teknologi sekarang ini, ia mengingatkan bahwa jangan sampai pekerjaan yang digeluti nantinya tergantikan oleh mesin dan robot. “Hati-hati robot menggantikan kalian. Agar tidak tertinggal zaman, gunakan teknologi itu mendukung profesi kalian dan gunakan dengan bijak,” ujarnya.