*/?>

Tes Potensi Skolastik dan Tes Kompetensi Akademik SBMPTN 2020, Apa bedanya?

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 22 Jan 2020
Sumber gambar: outbrain.com
Sumber gambar: outbrain.com

SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) kadang menjadi momok bagi calon mahasiswa. Rasanya cukup menegangkan karena hasil SBMPTN bisa menjadi kunci masuk ke perguruan tinggi negeri idaman. Tidak jarang, calon mahasiswa pun belajar keras agar bisa melampaui passing grade perguruan tinggi pilihan.

Nah, dalam sistem penilaian SBMPTN, terdapat dua jenis tes, yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Keduanya memegang peranan penting karena hasilnya akan dikumulasikan menjadi angka yang menentukan diterima atau tidaknya calon mahasiswa.

Lalu apa perbedaan kedua tes penentu penerimaan perguruan tinggi negeri ini?

Tes Potensi Skolastik

Tes Kompetensi Akademik

mengukur kemampuan kognitif, logika atau nalar dan pemahaman umum.

mengukur pengetahuan penguasaan materi yang didapat di sekolah

Terbagi atas:

  1. Reasoning Test: menguji kemampuan peserta didik dalam membaca, menulis, dan matematika.
  2. Subject Test: menguji keterampilan peserta didik dalam bidang-bidang studi tertentu, seperti sains, sejarah, dan bahasa asing

Menggunakan HOTS (High Order Thinking Skills) dalam setiap soal ujiannya.

Mengapa HOTS?

  1. mendorong siswa untuk menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk menganalisis, mengevaluasi, bahkan menciptakan sesuatu
  2. agar siswa terpacu lebih berkembang dalam berpikir kritis dan kreatif.

Tes Potensi Skolastik mencakup:

  1. Subtes verbal: mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan logika verbal. Subtes ini terdiri dari soal sinonim, antonim, analogi, dan wacana.
  2. Subtes kuantitatif: mengukur kemampuan matematis sederhana, seperti memahami konsep matematika soal aljabar, aritmatika, geometri, dan deret angka.
  3. Subtes penalaran: mengukur kemampuan untuk menganalisis dan mengorganisasi informasi seperti penalaran logis, penalaran analitis, maupun diagram.

Tes Potensi Akademik mencakup:

  1. Soal-soal yang telah diajarkan di sekolah terkait pembelajaran sains dan teknologi
  2. Soal-soal yang telah diajarkan di sekolah terkait pembelajaran sosial dan humaniora  

(Tes Potensi Akademik berkutat pada pembelajaran yang telah diajarkan di sekolah. Namun, tidak hanya menghafal tetapi juga harus dibarengi dengan kemampuan menganalisa dan berpikir kreatif)