*/?>

5 Tips Negosiasi Kenaikan Gaji Ala Harvard

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 10 Jan 2023
Sumber gambar : turningpoint boston
Sumber gambar : turningpoint boston

Kenaikan gaji bukan topik yang selalu mudah dibicarakan. Ada banyak sekali alasan, seperti takut bertanya salah satunya, yang menyebabkan seorang karyawan tak berani mengajukan negosiasi kenaikan gaji ke perusahaan tempatnya bekerja. Padahal, mungkin saja karyawan ini pantas menerima kenaikan gaji tersebut karena performa kerjanya yang sangat baik. Atau mungkin, gaji awal yang diberikan memang terlalu rendah dibandingkan beban kerja yang makin berat tiap harinya.

Apakah kamu salah satu dari mereka yang sedang dilema soal kenaikan gaji ini? Jika iya, maka kamu perlu membaca beberapa tips dari Profesor dari Harvard Business School, Deepak Malhotra agar negosiasi kenaikan gajimu sukses!

5 Tips Negosiasi Kenaikan Gaji Ala Harvard

Jangan Remehkan Pentingnya Disukai.

Pihak perusahaan akan berjuang lebih hanya jika mereka menyukai kamu. Apa pun yang membuat kamu kurang disukai akan mengurangi kemungkinan pihak lain ini bekerja untuk memberikanmu tawaran gaji yang lebih baik. Maka dari itu, kamu harus mampu meminta gaji yang pantas kamu dapatkan tanpa terlihat serakah, menunjukkan kekurangan dalam penawaran tanpa terlihat remeh, dan gigih. Bersikap sopan saja tidak cukup.

Berikan Alasan Kenaikan Gaji Yang Masuk Akal

Pihak perusahaan harus percaya bahwa kamu layak mendapatkan tawaran yang kamu inginkan. Jangan hanya menyatakan keinginan saja (misalnya, gaji 15% lebih tinggi, atau izin untuk bekerja dari rumah satu hari dalam seminggu); jelaskan dengan tepat mengapa hal itu pantas untukmu. Jika kamu tidak memiliki pembenaran untuk suatu permintaan, lebih baik kamu mengurungkan niatmu. Ingat, sangat penting untuk mengelaborasi alasan-alasan kenaikan gajimu dengan tetap terdengar rendah hati.

Jelaskan Kesanggupan Diri Bekerja Di Perusahaan

Perusahaan tidak ingin mengeluarkan modal untuk mendapatkan persetujuan atas tawaran yang kuat atau lebih baik jika mereka curiga bahwa pada akhirnya, kamu masih akan menolak posisi yang ditawarkan. Oleh karena itu, kamu harus menunjukkan kalau kamu serius ingin bekerja untuk perusahaan ini lebih lama setelah gajimu dinaikkan. Kamu juga harus bisa menyeimbangkannya dengan mengatakan mengapa—atau dalam kondisi apa— kamu akan dengan senang hati menerima tawaran tersebut.

Bersiap Untuk Pertanyaan Sulit.

Biasanya akan muncul pertanyaan seperti: "Apakah Anda memiliki tawaran lain? Jika kami mengajukan penawaran besok, apakah Anda akan mengatakan ya? Apakah kami pilihan utama Anda?" Kamu disarankan agar tidak pernah berbohong dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Kamu perlu mempersiapkan diri untuk pertanyaan semacam ini. Tujuanmu di sini adalah menjawab dengan jujur tanpa terlihat seperti kandidat yang tidak menarik—dan tanpa memberikan terlalu banyak daya tawar. Jika kamu telah memikirkan sebelumnya tentang cara menjawab pertanyaan sulit ini, kamu dijamin akan terdengar lebih meyakinkan, dan punya peluang besar menang negosiasi gaji.

Optimis dan Tunjukkan Prestasi Agar Ada Pertimbangan Ulang

Apa yang tidak dapat dinegosiasikan hari ini mungkin dapat dinegosiasikan besok. Seiring waktu, minat dan kendala berubah. Sebulan kemudian, orang yang sama mungkin dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dia lakukan, apakah itu memperpanjang tenggat waktu penawaran atau menaikkan gajimu. Misalkan calon bos menolak permintaanmu untuk bekerja dari rumah pada hari Jumat. Mungkin karena kamu belum membangun kepercayaan yang dibutuhkan untuk membuatnya merasa nyaman dengan pengaturan itu. Enam bulan kemudian, kamu bisa berada dalam posisi yang lebih baik untuk membujuknya bahwa kamu akan bekerja dengan hati-hati di luar kantor.