Gagasan bepergian di bawah air laut di dalam kapal yang berisi telah ada selama berabad-abad. Legenda mengatakan Alexander The Great telah berkelana di bawah perairan Laut Aegea di dalam tong kaca sekitar tahun 333 SM lalu. Dia dilaporkan telah melihat paus dan kehidupan laut dalam dalam perjalanan bawah airnya.
Kini, menyelam dalam wilayah laut yang tak terhingga bukan lagi hal yang hanya dapat dilakukan oleh segelintir orang saja. Teknologi memungkinkan penyelaman dalam laut tak lagi mustahil dengan teknologi kapal selam yang makin maju karena perkembangan sains yang juga semakin maju.
Berikut beberapa timeline perkembangan kapal selam sampai perang dunia kedua:
Kapal selam dapat mengapung karena berat air yang didorong keluar dari kapal sama dengan berat kapal itu sendiri. Perpindahan air ini menciptakan gaya ke atas yang disebut gaya apung dan bekerja berlawanan dengan gravitasi, Hal ini menyebabkan kapal tertarik ke bawah air. Tidak seperti kapal lainnya, kapal selam dapat mengontrol daya apungnya, sehingga memungkinkannya tenggelam dan muncul ke permukaan sesuka hati.
Untuk mengontrol daya apungnya, kapal selam memiliki tangki pemberat yang dapat diisi air atau udara secara bergantian. Saat kapal selam berada di permukaan, tangki pemberat diisi dengan udara dan kerapatan keseluruhan kapal selam lebih kecil dari massa jenis air di sekitarnya. Saat kapal selam menyelam, tangki pemberat dibanjiri air dan udara di dalam tangki pemberat. Lalu air dan udara ini dikeluarkan dari kapal selam sampai kerapatan keseluruhannya lebih besar dari air di sekitarnya dan kapal selam mulai tenggelam. Pasokan udara terkompresi dipertahankan di atas kapal selam dalam termos udara untuk digunakan dengan tangki pemberat. Selain itu, kapal selam memiliki set "sayap" pendek yang dapat digerakkan yang disebut pesawat terbang air di buritan (belakang) yang membantu mengontrol sudut penyelaman.
Meskipun perang dunia telah berakhir, kekuatan militer tetap ada di setiap negara untuk menjaga wilayah kenegaraan dari invasi negara lain. Maka dari itu, fungsi kapal selam sedikit banyak tetap sama dengan pada masa perang. Berikut fungsi kapal selam menurut Wakil Laksamana Peter Jones, Laksamana Muda James Goldrick dan Komodor Jack McCaffrie dari Kelompok Studi Angkatan Laut UNSW Canberra, Australia:
Kisaran tugas yang dapat dilakukan oleh kapal selam meliputi:
Sumber: