Berkarir di bidang kedokteran umum saja tak cukup. Terkadang, kita berambisi lebih sehingga mengejar keahlian spesifik - misal seperti masuk ke bidang ortopedi. Seorang ahli ortopedi merawat pasien dari segala usia, mulai dari bayi baru lahir dengan kaki pengkor hingga atlet muda yang membutuhkan pembedahan artroskopi hingga orang lanjut usia yang menderita artritis. Mereka juga bertugas menyembuhkan mereka yang mematahkan tulang pada usia berapa pun. Secara general, berikut beberapa hal agar lebih memahami profesi ahli ortopedi:
Seorang ahli ortopedi adalah seorang ahli spesialisasi medis yang keahliannya berfokus pada cedera dan penyakit yang memengaruhi sistem muskuloskeletal manusia (tulang, otot, persendian, dan jaringan lunak). Ahli bedah ortopedi bertugas mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi, termasuk: Arthritis, khususnya osteoarthritis, Tumor jaringan lunak jinak, Kanker tulang, Radang kandung lendir, Cacat bawaan, seperti kaki pengkor dan displasia pinggul, Nyeri leher dan punggung bawah, Trauma ortopedi, seperti patah tulang, Cedera olahraga, Keseleo, Tendinitis, dan Skoliosis.
Seorang ahli ortopedi bertanggung jawab akan beberapa hal saat dihadapkan dengan pasien, antara lain:
Untuk menjadi seorang ahli ortopedi, seseorang harus menyelesaikan empat tahun di sekolah kedokteran, ditambah minimal lima tahun residensi, dan biasanya juga diwajibkan mengambil beasiswa yang berfokus pada pendidikan jenis bedah ortopedi tertentu, seperti operasi kaki dan pergelangan kaki. Di Indonesia, ada jurusan ortopedi dan traumalogi di Universitas Airlangga sebagai landasan masuk ke karir sebagai ahli ortologi. Jika berniat melanjutkan pendidikan di luar negeri, ada beberapa universitas papan atas yang bisa dijajal seperti: John Hopkins University, Stanford University???????, University of Chicago???????, dan Royal College of Surgeons Irlandia (RCSI).