*/?>

5 Buku Mahasiswa Kehutanan Wajib Baca

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 17 Mar 2023
Sumber gambar : Freepik
Sumber gambar : Freepik

Beberapa orang terlahir dengan kecintaannya pada hutan sehingga mereka hidup untuk mendalami kehutanan; memiliki keinginan besar untuk melindungi hutan dari pembalakan, penelantaran, dan pengrusakan hutan. Orang-orang bermisi besar ini mungkin salah satunya adalah kamu, si mahasiswa kehutanan yang juga punya visi tentang bagaimana hutan Indonesia, dan hutan dunia harus dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, dan segala isinya. Kamu mungkin sudah punya gambaran hal apa saja yang kamu mesti lakukan ketika lulus dan berkarir di bidang kehutanan nanti. 

Sebelum jauh-jauh, kamu, si mahasiswa kehutanan bisa juga mulai dengan membaca lebih banyak buku tentang kehutanan yang mencerahkan, dan dapat membantumu lebih berwawasan tentang kehutanan dunia, dan perjuangan perlindungan hutan yang sudah ada sejak berabad-abad lalu. Berikut ini 5 buku mahasiswa kehutanan wajib baca:

5 Buku Mahasiswa Kehutanan Wajib Baca

Tree Crops: A Permanent Agriculture

Tree Crops: A Permanent Agriculture, pertama kali diterbitkan pada tahun 1929 dan terakhir diperbarui pada tahun 1953 (dan edisi dicetak ulang di sini) adalah pandangan perintis klasik tentang penggunaan pohon untuk makanan, konservasi tanah, dan pertanian berkelanjutan. Penulis J. Russell Smith (1874-1966) bepergian secara luas dan membagikan wawasan dan penelitiannya tentang agro-forestri, menjelaskan bagaimana pohon seperti carob, belalang madu, kesemek, murbei, pohon ek, dan pecan dapat digunakan untuk memperkaya tanah dan masyarakat; dan bagaimana hewan di hutan bergantung pada pohon-pohon ini. Untuk membuat pembaca lebih mudah memahami konsep yang ditulisakn, buku Tree Crops: A Permanent Agriculture mengilustrasikan penjelasan tiap babnya dengan lebih dari 80 halaman foto. Buku ini telah menjadi pedoman bagi mereka yang ingin berkarir di dunia kehutanan.

Forestry Flavours of the Month: The Changing Face of World Forestry 

Alastair Fraser, seorang rimbawan dan salah satu pendiri LTS International, sebuah perusahaan konsultan kehutanan, menjelaskan bagaimana kehutanan berubah dengan siklus politik dan bagaimana rimbawan dapat mempromosikan hutan yang sehat setiap saat. Dia mengeksplorasi isu-isu kritis seperti: hutan dan hubungannya dengan batu bara, peran hutan dalam memerangi banjir dan perubahan iklim, penebangan liar di Indonesia, Laos, dan di tempat lain, taktik untuk mempromosikan pengelolaan hutan lestari, dan perkebunan sebagai solusi deforestasi hutan tropis. Berdasarkan kehidupan penulis sebagai rimbawan di belasan negara, catatan ini menunjukkan luasnya hutan dan memberikan alasan yang meyakinkan bahwa pengelolaan hutan perlu fokus pada pengelolaan perubahan sehingga mencapai keberlanjutan. Pembaca diajak terdorong untuk bertindak sesuai misi Forestry Flavours of the Month, yaitu menciptakan hutan yang punya masa depan dan keberlangsungan untuk kesejahteraan manusia.

Like a Tree: How Trees, Women, and Tree People Can Save the Planet

Buku Like a Tree: How Trees, Women, and Tree People Can Save the Planet berisi tentang pentingnya pohon tumbuh ini daimbil dari pengalaman Bolen yang berduka atas hilangnya pohon pinus Monterey yang ditebang di lingkungannya. Dari anatomi dan fisiologinya, hingga pohon sebagai pola dasar dan simbol sakral, Bolen dengan piawai mengeksplorasi dinamika aktivisme ekologis, aktivisme spiritual, dan feminisme sakral. Dan, dia mengajak kita untuk bergabung dalam gerakan menyelamatkan pohon. Kata-kata dan cerita yang dijalin Bolen di sepanjang buku ini sangat menginspirasi dan membumi, memanggil kita untuk menyadari apa yang terjadi tidak hanya pada pohon kita, tetapi juga manusia. Dalam Like a Tree akan dipelajari lebih lanjut tentang: sifat dinamis pohon ? mulai dari anatomi hingga perannya sebagai simbol pola dasar, menekan isu-isu sosial seperti penggundulan hutan, pemanasan global, dan kelebihan penduduk

Step Wise Protocols for Somatic Embryogenesis of Important Woody Plants

Populasi dunia meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan dan hal ini telah mengakibatkan peningkatan permintaan yang luar biasa akan produk pohon seperti kayu untuk bahan bangunan, bahan bakar dan kertas, buah-buahan, minyak dan obat-obatan, dll. Selain itu, kualitas makanan manusia, terutama komponen gizi, sangat terpengaruh karena terbatasnya perbaikan genetik sebagian besar pohon buah-buahan. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan produktivitas pohon melalui perbanyakan klon embriogenesis somatik.Sejak penggunaan embriogenesis somatik, kemajuan luar biasa tanaman berkayu dan tidak berkayu terjadi. Ini menawarkan sistem propagasi skala besar yang berpotensi untuk klon unggul pohon. Semuanya terangkum dalam buku Step Wise Protocols for Somatic Embryogenesis of Important Woody Plants ini.

Farming the Woods: An Integrated Permaculture Approach to Growing Food and Medicinals in Temperate Forests

Meskipun konsep “pertanian hutan” mungkin tampak seperti praktik yang tidak jelas, sejarah menunjukkan bahwa banyak umat manusia hidup dan mempertahankan diri dari sistem berbasis pohon di masa lalu. Kabar baiknya adalah bahwa ini bukanlah skenario salah satu atau dua; pertanian hutan bisa paling produktif di tempat-tempat di mana tidak ada bajak: di lereng curam, dan di tanah dangkal. Ini adalah praktik yang sangat berharga untuk diintegrasikan ke dalam pertanian, terutama karena kebutuhan akan produk bernilai tambah yang unik dan pendapatan tambahan menjadi semakin penting bagi petani. Buku Farming the Woods secara rinci akan menjelaskan tentang cara membudidayakan, memanen, dan memasarkan hasil hutan bukan kayu yang bernilai tinggi, bagaimana meniru hutan dalam iklim yang berubah, budidaya tanaman obat, cara membuat pembibitan hutan, memanen dan memanfaatkan hasil kayu, dan bagaimana merancang dan mengelola kebun hutan.