*/?>

Mengenal Black Hole

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 31 Jul 2020
Sumber foto : Sains KOMPAS
Sumber foto : Sains KOMPAS

Pada tahun 2019, dunia sains pernah dikagumkan dengan imaginary photo pertama black hole yang diambil oleh Katie Bouman beserta 200 peneliti lainnya. Data yang digunakan untuk menyatukan gambar ditangkap oleh teleskop Event Horizon (EHT), jaringan delapan teleskop radio yang mencakup lokasi dari Antartika ke Spanyol dan Chile. Meskipun sudah melihat bentuknya, apa sih itu black hole? Dan apa sih proses spagetifikasi Black hole? Yuk intip!

Black hole bisa besar atau kecil. Para ilmuwan berpikir Black hole terkecil adalah sekecil satu atom. Black hole ini sangat kecil tetapi memiliki seperti massa gunung yang besar. Massa adalah jumlah materi dalam suatu objek. Jika dijabarkan ada empat jenis Black hole: stellar, intermediate, supermassive, and miniature. Black hole yang paling umum dikenal adalah dengan stellar death. Saat stellar mencapai akhir hidup mereka, sebagian besar akan mengembang, kehilangan massa, dan kemudian menjadi dingin untuk membentuk katai putih. Tetapi yang terbesar dari benda-benda berapi ini, yang setidaknya 10 hingga 20 kali lebih besar dari matahari kita sendiri, ditakdirkan untuk menjadi bintang neutron super padat atau yang disebut stellar mass black hole.

Sedangkan black hole terbesar disebut "supermasif." Black hole ini memiliki massa yang lebih dari 1 juta matahari yang digabungkan. Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap galaksi besar berisi Black hole supermasif di pusatnya. Black hole supermasif di pusat galaksi Bima Sakti disebut Sagitarius A yang memiliki massa yang sama dengan sekitar 4 juta matahari dan akan muat di dalam bola yang sangat besar yang bisa menampung beberapa juta Bumi.

Tidak peduli ukuran awalnya, sebuah black hole dapat tumbuh sepanjang hidup mereka, menghirup gas dan debu dari benda apa pun yang merayap terlalu dekat. Apa pun yang melewati cakrawala, titik di mana pelarian menjadi tidak mungkin, secara teori ditakdirkan untuk spagetifikasi berkat peningkatan tajam dalam kekuatan gravitasi. 

Spagetifikasi Black Hole

Spagetifikasi, juga dikenal sebagai "noodle effect," adalah peregangan benda karena bersentuhan dengan medan gravitasi ekstrim. Berikut beberapa fakta Spagetifikasi:

  • Terjadi sebagai akibat dari gradien gravitasi, sebuah fenomena di mana kekuatan tarikan gravitasi pada berbagai bagian dari suatu objek berbeda tergantung pada orientasi objek
  • Spagetifikasi meregangkan objek secara vertikal dan mengompresnya secara horizontal
  • Manusia yang melalui proses spagetifikasi kemungkinan akan kehilangan nyawa dalam waktu kurang dari sedetik
  • Prosesnya telah diamati pada objek astronomi besar
  • Bisa terjadi sebelum atau setelah suatu benda melintasi event horizon black hole

Cara paling sederhana untuk menggambarkan proses ini adalah dengan menggunakan astronot hipotetis sebagai contoh, pertama kali dibahas oleh Stephen Hawking dalam bukunya, A Brief History of Time. Jika seorang astronot jatuh bebas ke dalam lubang hitam, ia akan dipengaruhi oleh gradien gravitasi, yang merupakan perbedaan dalam kekuatan tarikan gravitasi tergantung pada orientasi astronot tersebut. 

Jika astronot itu jatuh ke dalam black hole dengan kaki mendekati black hole terlebih dahulu, gravitasi akan lebih kuat di kakinya daripada di kepala mereka. Perbedaan tarikan gravitasi ini akan menyebabkan tubuh mereka terentang. Selain itu, ketika tubuh astronot diregangkan secara vertikal, tubuh mereka juga akan dikompresi secara horizontal. Sisi kanan tubuh akan ditarik ke kiri, dan sisi kiri ditarik ke kanan. Proses ini membuat astronot tertarik dan terulur seperti mie.

Spaghettifikasi dengan objek ukuran manusia belum pernah diuji, diamati, atau dibuktikan. Itu hanya dihipotesiskan menggunakan model matematika. Namun, objek pada skala astronomi telah diamati melalui proses yang luar biasa. Pada tahun 2018, para astronom mengamati sepasang galaksi yang bertabrakan yang disebut Arp 299, sekitar 150 juta tahun cahaya dari Bumi, menangkap gambar-gambar dari spagetifikasi bintang. Menggunakan kombinasi radio dan teleskop inframerah, termasuk Very Long Baseline Array (VLBA) dari National Science Foundation, mereka menyaksikan sebuah black hole, 20 juta kali lebih masif dari Matahari, menghancurkan bintang terdekat yang cukup besar. Meskipun ini adalah pertama kalinya peristiwa semacam itu telah diamati, para ilmuwan percaya spagetifikasi mungkin merupakan kejadian umum di seluruh alam semesta.