*/?>

5 Tips Tingkatkan Kemampuan Public Speaking

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 05 Nov 2020
Sumber foto: Inc. Magazine
Sumber foto: Inc. Magazine

Dunia perkuliahan tentu berbeda dengan masa SMA. Di bangku yang lebih tinggi ini, kamu akan didorong untuk lebih sering tampil di depan kelas (bahkan umum) untuk menyampaikan presentasi atau pidato terkait apa yang sudah kamu pelajari di kelas. Yup, sangat pasti kamu akan didorong untuk berhadapan dengan banyak orang yang mendengar argumenmu: Public Speaking! 

Apa itu public speaking? Pada dasarnya, public speaking adalah presentasi yang diberikan secara langsung di hadapan audiens; dapat mencakup berbagai macam topik yang berbeda. Tujuan dari komunikasi tersebut mungkin untuk mendidik, menghibur, atau mempengaruhi pendengarnya. Seringkali, alat bantu visual dalam bentuk slideshow elektronik digunakan untuk melengkapi pidato dan membuatnya lebih menarik bagi pendengar.

Nah, bagi sebagian orang, berbicara di depan banyak mata adalah hal biasa tapi tidak bagi sebagian lainnya. Jika kamu merupakan salah satu yang masih malu-malu berbicara di depan audiens, artikel kali ini cocok untukmu! Jika kamu sudah berani berbicara, tips ini juga bisa meningkatkan kemampuanmu, loh! Yuk jangan lewatkan!

Berlatih, berlatih dan berlatih!

Semua orang merasakan reaksi fisiologis seperti jantung berdebar kencang dan tangan gemetar. Jangan mengasosiasikan perasaan ini dengan perasaan bahwa kamu akan berkinerja buruk atau mempermalukan diri sendiri. Justru adrenalin yang membuatmu berkeringat juga membuat kamu lebih waspada dan siap memberikan performa terbaikmu. Lalu, cara terbaik untuk mengatasi kecemasan adalah dengan mempersiapkan, mempersiapkan, dan mempersiapkan lebih banyak lagi! Luangkan waktu untuk membaca catatanmu beberapa kali. Setelah kamu merasa nyaman dengan materinya, berlatihlah — banyak.

Rekam Video Diri dan Monitorlah Latihanmu!

Beberapa alat sama instruktifnya dengan pemutaran video. Orang-orang dapat memberi tahumu bahwa kamu ‘mengembara’ di atas panggung, memberi isyarat berlebihan, bungkuk, memiliki ekspresi wajah yang terus-menerus muram, atau menggunakan pola bicara yang berulang, tetapi begitu kamu melihatnya di kaset, akan lebih mudah bagimu untuk memahami dan berubah. Jika kamu lebih suka berlatih secara pribadi, gunakan iPad atau fitur video perangkat genggam. Berdirilah di depannya dan rekam dirimu saat berlatih!

Jangan Lupa Bahasa Tubuh!

Ingatlah bahwa 90 +% komunikasi bersifat nonverbal. Penontonmu akan membaca ekspresi wajah, nada suara, caramu menggunakan tangan, caramu berdiri dan bergerak. Senyuman yang hangat, santai, dan tubuh yang tenang segera memberi tahu penonton bahwa kamu nyaman dan percaya diri dan jika pembicara merasa nyaman, hadirin juga akan merasakan hal yang serupa. Tingkatkan bahasa tubuhmu!

Interaksi dengan Audiens Juga Penting!

Inti dari presentasi atau pidato secara umum adalah tentang mengkomunikasikan pesanmu kepada audiens. “Ini bukan tentang kamu,” Carol Fleming, PhD, seorang pelatih komunikasi yang berbasis di San Francisco dan penulis It's the Way You Say It dan The Serious Business of Small Talk. Kamu harus memberikan dirimu kepada audiensmu. “Pembicara yang baik adalah orang yang mencondongkan tubuh ke depan dan berkata siapa Anda? Apa yang kamu butuhkan? Apa yang bisa saya bantu?" Yup, be interactive..

Pastikan Argumenmu Dilandasi Data Akurat!

Setiap poin yang kamu buat dalam presentasi atau pidatomu perlu didukung dengan contoh, ilustrasi, atau fakta. Saat kamu mendukung suatu poin, sebaiknya buat sespesifik mungkin. Misalnya, dalam pidato tentang pentingnya air bersih pernyataan ini terlalu kabur:  "Banyak orang tidak punya air bersih.". Menyatakan statistik ini dari Pusat Pengendalian Penyakit A.S. adalah cara yang lebih efektif untuk mendukung maksud argument tersebut: "Di seluruh dunia, 780 juta orang tidak memiliki akses ke sumber air yang lebih baik,”