*/?>

Belajar Tatap Muka Diberlakukan Mulai Juli 2021, Sudah Siap?

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 03 Jun 2021
Sumber foto : Kompas.com
Sumber foto : Kompas.com

Pemerintah melalui SKB 4 Menteri mengumumkan bahwa pembelajaran tatap muka akan dapat dimulai pada bulan Juli 2021. Dibukanya kembali opsi pembelajaran tatap muka ini dikarenakan, salah satunya, program vaksinasi covid-19 sudah mulai bergulir di kalangan tenaga pendidik. "Vaksinasi memberikan harapan baru untuk dapat menyongsong era kebiasaan baru dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi melalui tayangan kanal Youtube Kemendikbud RI.

Adapun bagi jenjang PAUD, SD/MI, SLB, sederajat, pesantren dan pendidikan keagamaan telah diselenggarakan vaksinasi dosis pertama pada minggu kedua Mei 2021. Kemudian vaksinasi pada jenjang pendidikan SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat untuk vaksinasi dosis pertama sudah dilaksanakan pada minggu keempat Mei 2021. Sedangkan pada jenjang pendidikan perguruan tinggi akan dilaksanakan vaksinasi dosis pertama paling lambat pada Juli 2021.

Vaksinasi tenaga pendidikan ini nantinya akan dikolaborasikan dengan protokol kesehatan. Proporsi siswa hanya diperbolehkan sebanyak 50 siswa dari jumlah seluruh angkatan. Bagi jenjang pendidikan SMA/MA, SMK/MAK, SMP/MTS, SD/MI, dan sederajat diperbolehkan maksimal dalam satu kelas hanya terdiri dari 18 peserta didik. Sedangkan pada jenjang pendidikan PAUD, SDLB/MILB, SMPLB/MTSLB serta SMALB/MALB hanya diperbolehkan dalam satu kelas terdiri dari 5 peserta didik.

Aturan penting lainnya adalah bahwa seluruh warga sekolah harus mengenakan masker 3 lapis dengan kondisi jaga jarak 1,5 meter. Fasilitas cuci tangan harus dimanfaatkan tiap waktu dan etika saat batuk/flu seperti menutup mulut dengan bagian siku. Kantin, kegiatan olahraga, ekstrakulikuler sampai kegiatan di luar sekolah akan ditiadakan. Dalam prakteknya, pemerintah akan terus melakukan evaluasi pendidikan jarak dekat ini sambil terus menekan angka covid-19.

Nantinya, pendidikan yang akan diberikan pada Juli 2021 mendatang ini akan bersifat hybrid atau campuran: kelas offline dan online bergantian. Orang tua/wali bersama anak nantinya dapat menentukan sendiri apakah akan mengikuti proses pendidikan tatap muka ini.  “Keputusan anak belajar di sekolah ada di orang tua. Tetapi, sekolah yang sudah divaksinasi wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka terbatas,” terang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi Nadiem Anwar Makarim

Sebelumnya, wacana kegiatan belajar-mengajar tatap muka memang sudah menjadi topik hangat mengetahui masih besarnya disparitas ekonomi dan akses anak didiknya.  Pembelajaran jarak jauh, tambah Nadiem, menyebabkan turunnya capaian pembelaran terutama di daerah-daerah dengan pendidikan terbatas. Vaksinasi diharapkan mampu menutup gap pendidikan yang dirasa melambat karena covid-19.