*/?>

Calon Mahasiswa Baru Perhatikan Ini: D3 Sudah Tidak Direkomendasikan Kemendikbudristek!

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 21 Sep 2021
Sumber gambar : Saginaw Valley State University
Sumber gambar : Saginaw Valley State University

Melansir ucapan Dirjen Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek) Wikan Sakarinto, dikatakan bahwa pendidikan D3 sudah tidak direkomendasikan lagi. Pernyataan ini mendukung diubahnya sejumlah skema terkait program kerja Kemendikbud ristek Link and Match."Kami mendorong untuk pendidikan di sarjana terapan, S2 terapan, dan D2 fast track. D3 sudah tidak direkomendasikan lagi,"

Wikan dalam acara peresmian Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) secara online sabtu kemarin juga menyebutkan bahwa pendanaan pendidikan vokasi akan ikut berganti arah, "Mulai tahun ini dan empat tahun ke depan, kebijakan dukungan pendidikan vokasi tidak pada D3, termasuk kebijakan pendanaan,"ucapnya. Sebagai gantinya, fokus akan beralih pada D2 Fast Track.

Secara garis besar, D2 Fast Track ini sendiri adalah penggabungan antara SMK, Diploma 2 (D2), dunia usaha, dan dunia industri. Siswa yang telah belajar 3 tahun di SMK akan melanjutkan pendidikan lagi selama 1,5 tahun atau 3 semester. Nantinya pendidikan D2 Fast Track ini akan me-cover jenjang pendidikan yang setara dengan D3. Siswa dapat memutuskan sendiri apakah akan berhenti atau langsung melanjutkan studi melalui skema ini.

Lalu bagaimana bagi mahasiswa yang sudah mengambil D3? Wikan menyebut tak apa menyelesaikan D3 tetapi disarankan agar melanjutkan ke D4 atau yang biasa disebut sarjana terapan. "Seluruh D3 kita mengharapkan upgrade ke D4. Apakah wajib? Tidak wajib terserah politeknik masing-masing, fakultas vokasi, atau institut masing-masing yang punya D3 kita dorong upgrade ke D4 dengan menu ini," ujar Wikan.

Saran ini dimaksudkan untuk mematangkan lulusan D3. Sebab di Sarjana Terapan (D4) veri Link and Match Kemendikbud Ristek terbaru, pendidikan Sarjana Terapan (D4) akan disinkronkan dengan soft skills, project based learning di mana syarat pengajar dari industri minimal 50 jam per program studi (prodi) ditambah syarat magang minimal satu semester.

Apalagi, Wikan berpendapat bahwa upgrading dari D3 menjadi D4 adalah salah satu regulasi yang win-win, yakni semua dimenangkan, baik pihak industri, lulusan perguruan tinggi, dan kampus. Misalnya industri, akan mendapatkan banyak SDM yang kompeten karena turut dilibatkan pada proses upgrade ini, "Jadi, D3 naik ke D4 itu harus upgrade bersama industri dengan menerapkan paket lengkap. Tetapi, industri yang dimaksud adalah industri yang memang benar-benar relevan dengan program studi atau prodinya, serta mau berkomitmen untuk menyerap lulusannya," tutupnya.