Jika kamu bukan penutur asli bahasa Inggris, kamu akan hampir selalu diminta untuk mengikuti tes kecakapan bahasa Inggris sebagai bagian dari aplikasimu untuk belajar di luar negeri. Nah, dua tes bahasa Inggris yang paling diterima di seluruh dunia adalah Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dan International English Language Test System (IELTS). Apa sih perbedaan keduanya? Yuk cek sama-sama!
Meskipun isinya hampir sama, dengan empat bidang kompetensi dasar, struktur tesnya sedikit berbeda. Pertanyaan TOEFL hampir seluruhnya merupakan pilihan ganda, sedangkan tes IELTS memiliki banyak jenis pertanyaan, termasuk jawaban singkat, esai, dan tugas mengisi celah — di mana kamu akan mengisi kata-kata yang hilang.
Selanjutnya, TOEFL yang sepenuhnya berbasis komputer berarti kamu tidak perlu berinteraksi dengan manusia yang sebenarnya. Tes berbicara IELTS dilakukan secara tatap muka dengan penguji, yang dapat membuat gugup bagi sebagian orang. Ujian IELTS menampilkan penutur bahasa Inggris dengan aksen yang berbeda. Tes TOEFL hanya menargetkan pembicara dengan aksen Amerika.
Saat melakukan tugas menulis, TOEFL mengharuskanmu menggunakan keyboard, sedangkan IELTS adalah tulisan tangan. Dalam hal panjang untuk tes IELTS vs. TOEFL, esai IELTS sedikit lebih pendek, dengan 250 kata, dibandingkan dengan TOEFL 300 kata.
Tes mendengarkan TOEFL berdurasi antara 40-60 menit, dan melibatkanmu mendengarkan kutipan dari kuliah universitas atau percakapan di kampus universitas. Kamu harus membuat catatan saat mendengarkan, dan kemudian menjawab serangkaian pertanyaan pilihan ganda. Untuk tes listening IELTS, siswa dapat menjawab pertanyaan sambil mendengarkan rekaman. Peserta tes akan menjawab sejumlah jenis pertanyaan yang berbeda.
Skor TOEFL dan sistem penilaiannya benar-benar berbeda dari sistem penilaian IELTS. Skor TOEFL menggunakan nilai tunggal yaitu dari 120 poin. IELTS dinilai dengan sistem band. 'Band' sendiri adalah poin dari 1-9 dengan skor IELTS keseluruhan menjadi rata-rata dari skor tes yang terpisah di keempat bagian tes. Skor keseluruhan EILTS-mu akan dibulatkan ke setengah band terdekat.
Bagian berbicara dan menulis dari TOEFL dinilai berdasarkan tampilannya, termasuk rentang kosakata, gaya penulisan, dan tata bahasa. Nilai-nilai IELTS dianggap berdasarkan nilai terpisah dari kriteria individu seperti penggunaan logika, kohesi, tata bahasa, dan kefasihan. Misalnya, esai dengan perkembangan ide yang logis tetapi tata bahasa yang buruk akan mendapat skor lebih tinggi dalam ujian TOEFL, sedangkan esai dengan tata bahasa dan kosa kata yang kuat namun lebih lemah dalam mengekspresikan ide akan lebih baik menurut kriteria IELTS.
TOEFL lebih umum diterima oleh lembaga-lembaga Amerika, sedangkan IELTS lebih umum diterima di luar negeri, tetapi banyak sekolah menerima nilai dari kedua ujian tersebut. Namun, sekolah mungkin memiliki preferensi untuk tes mana yang kamu ambil, jadi perhatikan permintaan sekolah pilihanmu. Secara umum, sebagian besar sekolah di Amerika Serikat yang disurvei menyatakan bahwa mereka lebih menyukai skor TOEFL daripada skor tes bahasa Inggris lainnya.
Biaya setiap tes mungkin menjadi faktor lain yang ingin kamu pertimbangkan. Kedua ujian tersebut umumnya berharga sekitar $200-$250, tetapi keduanya memiliki biaya yang berbeda tergantung pada negara tempat kamu mengikuti ujian. Sebaiknya bandingkan biaya di negara tempat tinggalmu untuk melihat apakah IELTS atau TOEFL jauh lebih murah.
Akhirnya, dalam debat TOEFL vs. IELTS, tanyakan pada dirimu empat pertanyaan berikut untuk mengetahui ujian mana yang terbaik untukmu:
jadi, sudah memutuskan kamu tim TOEFL atau IELTS sekarang?
Sumber: