*/?>

10 Bahasa Untuk Masuk Dunia Internasional Menurut World Economic Forum

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 05 Oct 2021
Sumber gambar : Daily Sabah
Sumber gambar : Daily Sabah

Ada lebih dari 6.000 bahasa yang digunakan di dunia saat ini, tetapi sekitar 2.000 di antaranya memiliki kurang dari 1.000 penutur. Selain itu, hanya 15 yang mewakili setengah dari bahasa yang digunakan di dunia. Dan dari sedikitnya bahasa yang mewakili populasi bahasa lainnya, masih ada lagi lima peluang yang seyogyanya diberikan oleh bahasa jika ingin terkoneksi dengan dunia internasional:

  • Geografi: Kemampuan untuk bepergian
  • Ekonomi: Kemampuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi
  • Komunikasi: Kemampuan untuk terlibat dalam dialog
  • Pengetahuan dan media: Kemampuan untuk mengkonsumsi pengetahuan dan media
  • Diplomasi: Kemampuan untuk terlibat dalam hubungan internasional

Pertanyaannya sekarang, bahasa apa saja yang dapat mencakup lima peluang di atas? Untuk ini, World Economic Forum melakukan penelitian pada 2016. Memang sudah hampir lima tahun berlalu, namun masih relevan - mengenai "Bahasa Terkuat Di Dunia" yang membahas bahasa apa saja yang paling bisa menghubungkan kita dengan segala kesempatan yang dunia internasional tawarkan. Berikut 10 bahasa paling berpengaruh menurut hasil penelitian World Economic Forum tersebut:

  1. Bahasa Inggris
  2. Bahasa Mandarin
  3. Bahasa Prancis
  4. Bahasa Spanyol
  5. Bahasa Arab
  6. Bahasa Rusia
  7. Bahasa Jerman
  8. Bahasa Jepang
  9. Bahasa Portugis
  10. Bahasa Hindi

Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling kuat. Ini adalah bahasa dominan dari tiga negara G7 (AS, Inggris, dan Kanada); lingua franca dunia. Mandarin, yang menempati urutan kedua, hanya setengah kuat. Prancis berada di urutan ketiga, berkat prestisenya dalam diplomasi internasional. Membulatkan lima besar adalah Spanyol dan Arab. Enam bahasa teratas – bahkan jika peluang diplomasi diabaikan – juga merupakan bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Empat bahasa lainnya dalam 10 besar termasuk dua bahasa BRIC lainnya (Portugis dan Hindi), dan bahasa dua kelas ekonomi kelas berat (Jerman dan Jepang).

Lalu, daftar di atas tentu akan mendorong pembacanya untuk langsung memperkuat pengetahuan bahasa asingnya, terutama Inggris - sebagai juara di dunia internasional. Uniknya, dalam penelitian sama, World Economic Forum menjelaskan bahwa "kekuatan bahasa Inggris memiliki efek positif dan negatif. Statusnya membantu memfasilitasi komunikasi internasional di dunia yang mengglobal. Namun sebaliknya, “Inggrisasi” – masuknya bahasa Inggris ke bahasa lain – mengancam kelangsungan dan integritas bahasa lain itu. Prancis, misalnya, telah mengambil langkah-langkah untuk memblokir perambahan bahasa Inggris ke dalam bahasa Prancis,"

Namun, terlepas dari 'ancaman infiltrasi bahasa yang lebih populer ke bahasa yang tak seberapa penuturnya', bahasa, secara luas, adalah lebih dari sekedar kumpulan kata-kata. Ia terkait dengan budaya dan merupakan aspek emosional dari karakter manusia. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang multilingual memecahkan masalah lebih kritis. Demikian juga, kepribadian telah terbukti berubah sesuai dengan bahasa di mana seseorang berfungsi.

Akhirnya, apa pun bahasa kedua yang dipelajari, tak masalah, jika tujuannya adalah untuk menyerap sisi positifnya - tanpa perlu melupakan bahasa ibunya. Jika tujuannya adalah untuk bersaing di pasar global, 10 bahasa di atas bisa jadi pilihannya.

Sumber: World Economic Forum