*/?>

5 Buku Mahasiswa Psikologi Wajib Baca

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 07 Oct 2021
Sumber gambar : Leverage Edu
Sumber gambar : Leverage Edu

Psikologi adalah subjek yang sangat menarik, mengeksplorasi studi ilmiah tentang otak manusia dan fungsi perilakunya. Untuk memahami kedalaman di balik otak manusia, ada banyak buku psikologi yang membedah, membujuk, menunjukkan fakta, dan membantu kita memahami perilaku manusia dengan cara yang jauh lebih logis daripada yang mungkin kita pahami sendiri. Di antara jutaan buku yang tersedia, ini dia 5 paling populer di antaranya; yang kamu, mahasiswa psikologi wajib baca!

The Man Who Mistook His Wife For A Hat: And Other Clinical Tales

Oliver Sacks's The Man Who Mistook His Wife for a Hat menceritakan kisah individu-individu yang menderita penyimpangan persepsi dan intelektual: pasien yang telah kehilangan ingatan mereka tentang sebagian besar masa lalu mereka; yang tidak lagi dapat mengenali orang dan benda umum; yang terserang tics dan seringai kekerasan atau yang meneriakkan kata-kata kotor yang tidak disengaja; yang anggota tubuhnya terasa asing; yang telah divonis sebagai kaum terbelakang namun berbakat dengan bakat seni atau matematika yang luar biasa. Kisah-kisah brilian ini terpampang dalam kisah indah dan simpatik Dr. Sacks. Membahas studi tentang kehidupan yang berjuang melawan kesulitan yang luar biasa di mana kita juga bisa ikut merasakan bagaimana jika jadi mereka.

Reaching Down the Rabbit Hole: Extraordinary Journeys into the Human Brain

Dalam buku yang mencekam dan mencerahkan ini, Dr Allan Ropper mengungkapkan kisah luar biasa di balik beberapa penderitaan yang mengubah hidup yang dia dan stafnya hadapi di Unit Neurologi Brigham dan Rumah Sakit Wanita Harvard. Seperti Alice in Wonderland, Dr Ropper mendiami tempat di mana absurditas berlimpah: seorang olahragawan yang mulai menyemburkan omong kosong; seorang sarjana yang tiba-tiba menjadi psikotik; seorang ibu yang harus memutuskan apakah kehidupan yang terkunci di dalam kepalanya sendiri layak untuk dijalani. Dr Ropper menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan membawa pembaca ke dunia di mana kehidupan dan pikiran berada dalam keseimbangan.

Elephants on Acid: And Other Bizarre Experiments

Ketika Tusko si Gajah terbangun di kandangnya di Kebun Binatang Lincoln Park pada pagi hari tanggal 3 Agustus 1962, sedikit yang dia tahu bahwa dia akan menjadi subjek uji dalam sebuah eksperimen untuk menentukan apa yang terjadi pada seekor gajah yang diberi dosis besar LSD. Alex Boese merinci hasil percobaan ilmiah ini, serta jawaban atas pertanyaan: Mengapa orang tidak bisa menggelitik dirinya sendiri? Apakah rata-rata anjing memanggil bantuan dalam keadaan darurat? Akankah bayi secara naluriah memilih makanan yang seimbang? Apakah mungkin untuk menghidupkan kembali orang mati? Buku ini menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan gamblang dan terasa nyata. 

The Happiness Hypothesis

Buku ini adalah buku yang mencakup sepuluh Ide Hebat. Setiap bab adalah upaya untuk menikmati satu ide yang telah ditemukan oleh beberapa peradaban dunia—untuk mempertanyakannya berdasarkan apa yang sekarang kita ketahui dari penelitian ilmiah yang telah ada, dan untuk mengekstrak darinya pelajaran yang masih berlaku untuk kehidupan modern kita lalu menjelaskan penyebab manusia berkembang seperti manusia saat ini. Psikolog pemenang penghargaan Jonathan Haidt, menunjukkan bagaimana pemahaman yang lebih dalam tentang kebijaksanaan filosofis dunia dan pepatah-pepatahnya yang bertahan lama—seperti "lakukan kepada orang lain seperti yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda," atau "apa yang tidak membunuh Anda membuat Anda lebih kuat"— Pembelajaran ini dapat memperkaya dan mengubah hidup kita, pembacanya.

The Lucifer Effect: Understanding How Good People Turn Evil

The Lucifer Effect menjelaskan bagaimana—dan segudang alasan mengapa—kita semua rentan terhadap iming-iming “sisi gelap”. Menggambar pada contoh-contoh dari sejarah serta penelitian perintisnya sendiri, Zimbardo merinci bagaimana kekuatan situasional dan dinamika kelompok dapat bekerja bersama untuk membuat 'monster' dari pria dan wanita yang 'baik'. Di sini, untuk pertama kalinya dan secara mendetail, Zimbardo menceritakan kisah lengkap Eksperimen Penjara Stanford, studi penting di mana sekelompok sukarelawan mahasiswa secara acak dibagi menjadi "penjaga" dan "tahanan" dan kemudian ditempatkan di tiruan lingkungan penjara. Setelah seminggu studi itu dihentikan, karena mahasiswa yang menjadi penjaga berubah brutal dan sadis, sedangkan mahasiswa yang berperan sebagai tahanan hancur secara emosional.