Pandemi COVID-19 berdampak besar pada kesehatan mental masyarakat. Beberapa kelompok, bahkan para mahasiswa, sangat terpengaruh. Hal ini diperparah dengan layanan untuk gangguan mental, neurologis dan penggunaan zat telah terganggu secara signifikan karena makin putusnya koneksi orang-orang ini dengan dunia luar. Hal ini makin diperparah dengan stres karena para mahasiswa ini mencoba mengikuti langkah cepat dunia perkuliahan mereka; belum lagi peer pressure yang makin menjadi seiring bertambahnya usia.
Organisasi Kesehatan Dunia sendiri memperkirakan bahwa hampir 20%, atau satu dari lima siswa, secara aktif mengalami masalah kesehatan mental. Bagi para mahasiswa ini, bunuh diri adalah penyebab kematian nomor dua. Jumlah mahasiswa saat ini yang mengalami masalah kesehatan mental juga meningkat. Maka dari itu, teruntuk kamu yang masih berjuang melawan penyakit ini, berikut 5 tips sederhana yang dapat kamu coba lakukan.
Perlakukan dirimu dengan kebaikan dan rasa hormat. Jangan mengkritik diri sendiri terlalu keras seakan kamu harus sempurna tanpa pernah membuat kesalahan. Luangkan waktu untuk hobi dan proyek favorit, atau perluas wawasanmu pada hal yang memang kamu sukai. Lakukan teka-teki silang, menanami taman, mengikuti pelajaran menari, belajar memainkan alat musik, atau menjadi fasih dalam bahasa lain; apa pun agar kamu tak terkurung dalam pikiran negatifmu sendiri.
Ada hubungan kuat antara apa yang kita makan dan apa yang kita rasakan. Makanan juga bisa memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental. Otak membutuhkan campuran nutrisi agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik, sama seperti organ lain di tubuh. Singkatnya, diet yang baik untuk kesehatan fisikmu juga baik untuk kesehatan mentalmu. Diet seimbang yang sehat meliputi: makanan jenis buah dan sayuran, sereal gandum atau roti, kacang-kacangan dan biji-bijian, produk susu, dan minum banyak air. Cobalah untuk membatasi berapa banyak minuman berkafein tinggi atau minuman manis, dan hindari terlalu banyak alkohol.
Penyakit mental dapat membuat tugas kecil sekali pun tampak mustahil, jadi jangan mencoba dan memaksakan diri terlalu keras. Buat daftar tugas yang dapat dicapai dan realistis, tidak peduli seberapa kecil tugas itu. Baik itu merapikan kamar tidurmu atau menulis paragraf esai kesuakaanmu, semua kemenangan kecil penting dan akan membawamu selangkah lebih maju dari sebelumnya. Pelan - pelan saja.
Masalah yang dibagikan adalah masalah yang dibagi dua. Terkadang tekanan belajar dan ujian bisa sangat berat untuk ditangani - sangat wajar untuk merasa khawatir. Jika kamu merasa stres atau cemas, jangan menyimpannya untuk diri sendiri. Bicaralah dengan seseorang, apakah itu teman, anggota keluarga, atau tutor kursusmu. Akan selalu ada cara untuk membantumu merasa lebih baik! Jika karena alasan apa pun, kamu tidak ingin berbicara dengan seseorang yang kamu kenal, kamu dapat mengakses dukungan online gratis dengan Big White Wall.
Bagian ini berbeda untuk setiap orang. Kamu dapat mencoba salah satu dari berikut ini:
Akhirnya, gangguan kesehatan mental pada mahasiswa merupakan masalah kompleks yang memerlukan upaya terkoordinasi dan pendekatan multilevel dari orang tua, universitas, organisasi perawatan kesehatan, outlet media digital, dan penjangkauan masyarakat. Deteksi dini dan intervensi merupakan faktor penting dalam tujuan mencapai mahasiswa berisiko sebelum kondisi terwujud menjadi masalah yang lebih serius.