*/?>

Pilih 5 Jurusan Ini Jika Kamu Mau Jadi Astronot!

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 19 Nov 2021
Sumber gambar : REQNews
Sumber gambar : REQNews

Jika ditanya mimpi apa yang paling sering dijawab anak-anak ketika ditanya "kalau sudah besar mau jadi apa?", jawabannya adalah menjadi astronot. Bahkan mungkin bukan cuma anak-anak, mimpi ini bisa saja dimiliki mereka yang sudah dewasa. Siapa sih yang tak mau terbang keluar bumi dan sampai di bulan?

Meskipun banyak jadi mimpi orang-orang, belum tentu semuanya bisa menjadi astronot. Sebab, mereka belum tahu dari mana atau bagaimana masuk ke industri satu ini. Nah, kalau yang paling dasar, tentunya kamu harus masuk ke jurusan yang tepat di perguruan tinggi. Jurusan apa saja yang bisa jadi pintu gerbang ke cita-cita jadi astronot ini? Yuk cek di artikel kali ini!

Teknik Elektro

Mahasiswa teknik elektro belajar bagaimana membangun, memahami, dan memperbaiki elektronik dan sistem kelistrikan. Dan mengingat bahwa pesawat ulang-alik bergantung pada teknologi ini, memilih program sarjana di bidang teknik elektro adalah awal yang sangat baik untuk memulai perjalananmu untuk menjadi astronot. Faktanya, banyak astronot yang merupakan lulusan jurusan ini! Mereka yang lulus dari teknik elektro adalah desainer, inovator, dan, yang paling penting, pemecah masalah. Mereka dilatih untuk menemukan solusi praktis untuk berbagai masalah. Dan saat kamu berputar-putar di luar angkasa dengan kecepatan 17.500 mil per jam, kamu pasti menginginkan beberapa orang ini di tim .

Astrofisika

Gelar dalam astrofisika adalah titik awal yang ideal untuk calon astronot. Astrofisika adalah subjek luas yang menggabungkan fisika, kimia, matematika, dan kosmologi. Itu juga menanyakan beberapa pertanyaan terbesar dari semuanya. Menurut situs web NASA, astrofisika bertujuan untuk menemukan "bagaimana alam semesta bekerja, dan mengeksplorasi bagaimana ia dimulai dan berevolusi." Astrofisika adalah bidang studi yang kompleks. Mahasiswanya harus mampu melakukan penalaran abstrak tingkat tinggi dan memahami konsep matematika dan ilmiah tingkat lanjut, termasuk mekanika kuantum, teori medan, dan kalkulus vektor. Sudah siap mengambil jurusan satu ini?

Biokimia

Biokimia adalah studi tentang perubahan kimia yang berhubungan dengan organisme hidup. Penelitiannya terutama berbasis laboratorium dan menggunakan kombinasi kimia dan biologi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sel berkomunikasi dan berkembang. Biokimia juga mengeksplorasi bagaimana lingkungan dan tekanan yang berbeda mempengaruhi tubuh manusia, menjadikannya bidang studi yang berharga bagi calon astronot. Butuh contoh nyata? Peggy Whitson adalah astronot Amerika terkenal dengan gelar PhD di bidang biokimia!

Aeronotika 

Sejumlah besar astronot memulai karir mereka sebagai pilot komersial atau militer. Pada satu titik, pengalaman pilot pesawat tempur merupakan persyaratan penting bagi setiap calon astronot dan pernah bertugas masih merupakan nilai tambah yang besar bagi pelamar. Namun, bahkan jika kamu tidak memiliki pengalaman penerbangan praktis, memahami ilmu perjalanan udara adalah batu loncatan yang sangat baik untuk menjadi astronot. Kamu bisa mulai dengan mempelajari dasar-dasar ilmu penerbangan, termasuk aerodinamika, teori propulsi, serta material dan struktur. Dari sana, kamu  belajar bagaimana merancang, membangun, dan menguji pesawat generasi berikutnya. Kamu akan membutuhkan pemahaman yang baik tentang fisika, matematika, dan pemrograman komputer. Di jurusan apa kamu bisa mendapatkan semua pengetahuan dan keterampilan ini? Aeronotika.

Geologi

Geologi berkaitan dengan struktur fisik dan substansi bumi serta proses-proses yang membentuk perkembangannya. Ini juga berkaitan dengan studi planet terestrial dan satelit alami lainnya, seperti bulan dan asteroid. Salah satu ahli geologi paling terkenal adalah Harrison Schmitt, satu dari hanya dua belas orang yang pernah berjalan di bulan. Schmitt adalah bagian dari misi Appollo 17 tahun 1972. Selama berada di bulan, Schmitt mengumpulkan sampel batuan bulan yang kemudian dikenal sebagai Troctolite 76535. Dengan berat kurang dari 156 gram dan panjang hanya 5cm, batu kecil ini dianggap sebagai sampel paling menarik yang dikembalikan dari Bulan. Ahli geologi menggunakannya untuk perhitungan termokronologis yang mengungkapkan banyak tentang sejarah Bulan, termasuk satu teori bahwa ia pernah memiliki medan magnet aktif.