*/?>

5 Alasan Memilih Jurusan Arsitektur

Pendidikan
Reporter : Bernetta, 07 Aug 2020
Sumber gambar : PDH Academy
Sumber gambar : PDH Academy

Peradaban dunia yang bergerak maju tentu membuat manusia ikut berekspektasi pada way of life yang juga baru. Di sini, bukan hanya soal gaya hidup, tetapi setiap bangunan yang merefleksikan perubahan itu harus juga dihitung dalam bingkainya. Dalam hal ini, para arsitek lah pioneer-nya. Tetapi seberapa penting sih arsitektur? Memangnya worth it untuk menjadi pilihan di perguruan tinggi? Jika masih ragu untuk untuk mengambil jurusan arsitektur, yuk simak 5 Alasan Memilih Program Studi Arsitektur di bawah ini!

(Kuliahdimana.id juga pernah menulis tentang informasi dasar arsitektur di Mengenal Program Studi Arsitektur)

Kamu akan menjadi artistik dan analitis

Arsitektur adalah bidang interdisipliner. Menggambar konsep dan sketsa desain membutuhkan keterampilan artistik, sedangkan sisi teknis konstruksi bangunan membutuhkan keterampilan analitis yang mendalam. Arsitek Brandon Hubbard menulis, “Arsitektur adalah salah satu profesi langka yang memungkinkanmu untuk menjadi kreatif dan analitis setiap hari. Misalnya pada hari kerja biasa saya mungkin menghitung dan membandingkan beberapa opsi luas lantai. Kemudian di kemudian hari saya akan membuat sketsa desain untuk detail atau bagian tertentu dari sebuah proyek.”

Karyamu membuahkan hasil yang nyata - dan berpotensi transformasional.

Jika menurutmu bangunan atau bangunan tidak penting, pertimbangkan Monumen Perang Vietnam. Saat itu, rancangan Maya Lin yang berusia 21 tahun mengalahkan lebih dari 1.400 kiriman desain. Tugu peringatannya, dinding batu hitam yang diukir dengan nama orang mati, memicu banyak kontroversi, tetapi memberikan pengalaman yang pas dan mengharukan bagi banyak orang yang mengunjunginya. Jenis pekerjaan seperti apa yang Maya Lin kerjakan juga bisa menjadi warisan hidupmu!

Refleksi kultur

Selain menyediakan tempat berteduh, arsitektur menjadi panggung dan konteks hidup kita. Itulah alasan jika kamu bisa merasa diberdayakan di dek atap gedung 80 lantai, terhubung dan berkembang di plaza umum yang sibuk, dan rendah hati di katedral yang menjulang tinggi. Arsitektur terhubung dengan ekonomi dan sains, dan orang-orang yang mempraktikkannya dapat menjadi teknisi yang berorientasi pada detail (memecahkan persamaan yang mendorong bangunan lebih tinggi ke langit, atau melestarikan setiap elektron listrik yang mungkin dipompa ke dindingnya), dan penyair ruang dan bentuk. Luangkan waktu untuk mengamati bagaimana arsitektur merefleksikan budaya, dan kamu akan merasakan bahwa arsitektur bukan profesi dan justru adalah pandangan dunia

Arsitek sering kali ahli dalam segala hal.

Apa yang menjadikan Arsitektur subjek studi yang menarik adalah beragam pembelajaran dan penelitian yang harus kamu lakukan secara teratur — dan ini meluas hingga ke karier kerja. Tidak ada yang namanya memiliki terlalu banyak pengetahuan sebagai seorang arsitek. Setiap proyek baru adalah jendela untuk menyelidiki teknologi baru, teori organisasi, atau metode konstruksi. Untuk mengartikulasikan informasi ini dalam desain bangunanmu, kamu perlu memahami dengan cepat pengetahuan ahli tentang teknik khusus yang ingin kamu sertakan untuk berkolaborasi dengan profesional terkait. Sebagai maestro orkestra yaitu seluruh tim konstruksi, arsitek menjadi spesialis dalam segala hal.

Arsitek dijunjung tinggi.

Berkat julukannya sebagai "ibu dari seni" dan perkembangan selanjutnya sebagai profesi yang berpengaruh, arsitektur telah mencapai pengakuan yang hampir universal sebagai upaya yang mulia. Di tempat kerja, sebagian besar arsitek berinteraksi dengan klien dari lapisan atas masyarakat. Dengan banyaknya mitos dan legenda umum yang mengelilingi arsitektur di luar profesi sebenarnya, ada penghormatan tertentu yang melekat pada arsitek, dan kamu mungkin dapat memanfaatkan ini untuk mengesankan orang lain sambil tetap memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang kamu minati.